Selasa, 22 September 2015

Panduan Mobil Transmisi Matik


Pengetahuan Mobil Automatic


mobil matik
Banyaknya permasalahan ketika mengemudi menggunakan mobil matik, sekalipun pihak pabrik mobil menyediakan panduan khusus menyetir disetiap mobil yang diproduksi. Terkadang pengemudi tidak mempunyai waktu ketika ingin mempelajari atau membaca panduan tersebut, sehingga lebih mengandalkan pengetahuan dari teman atau orang-oreng terdekatnya,


 Berikut ini adalah tips mengendarai dan menyetir mobil matic untuk pemula dan cara mengoprasikan mobil matic yang benar. Macam-macam cara berikut


Pemakaian untuk posisi D, D3, D2, D1 :

Transmisi Matik
Posisi D : pada posisi ini digunakan maka perpindahan kecepatan pada transmisi disesuaikan dengan kecepatan dan putaran mesin ( rpm ) baik pada jalan datar atau jalan tanjakan, posisi ini mobil dapat mencapai kecepatan masimal pada jalan datar, tetapi kelemahan pada posisi "D" adalah saat tanjakan akan terasa berat untuk naik karena posisi transmisi akan berpindah ke posisi lebih tinggi 

Posisi D3 : untuk digunakan pada posisi jalanan agak menanjak , seolah-olah perpindahan kecepatan paling tinggi di posisi kecepatan tiga ( gigi 3 pada mobil manual ).

Posisi D2 : untuk jalanan menanjak, pada prinsipnya sama dengan D3, tetapi tingkat kecepatan hanya pada posisi gigi 2 jika diibaratkan dengan mobil manual.

Posisi D1 : untuk jalanan tanjakan curam, digunakan agar mobil mendapat tenaga masimal, pada posisi ini mobil akan bekerja pada putaran mesin tinggi ( rpm tinggi ), suara mesin terdengar kencang, tetapi akan terasa enteng dan bertenaga saat tanjakan, posisi ini juga sering digunakan saat akan menyalip kendaraan. 

Muatan mobil dan kemampuan mesin
Pada mobil-mobil matic ber CC kecil, misalnya di bawah 1.300 cc, efek muatan akan sungguh terasa.
Membawa mobil hanya bermuatan 1 orang (supir) dan full 1 keluarga apalagi orangnya besar-besar akan terasa saat di tanjakan.

Jadi ketika di tanjakan…Semakin banyak muatan, semakin kecil angka gigi yang di pilih.
Posisi tanjakan Pada tanjakan misalnya flyover jalan tol perkotaan, jika jalanan lancar bisa masuk dengan kecepatan 90 kpjan, dengan posisi gigi di D pada beban sedang pun mobil bisa naik dengan mudah.
Pada parkir gedung bertingkat dimana tidak ada awalan untuk menanjak, kadangkala dibutuhkan sampai D2 untuk bisa safe naik.

Pemakaian  untuk posisi L :
Cara menyetir mobil matic berikutnya yaitu memperhatikan jalan yang akan Anda lewati, jika wilayah penuh dengan tanjakan atau keadaan jalan yang naik, sebaiknya Anda memindahkan transmisi pada posisi L. Pada keadaan posisi tersebut, transmisi hanya bisa berpindah antara gigi satu sampai dua saja. Saat jalan menurun posisi ini juga berguna sebagai engine brake, sehingga mesin bekerja dengan benar.

konstruksi kopling matik
Selanjutnya Anda membiaskan untuk membebaskan kaki kiri dari pedal kopling, pada mobil matik tersedia dua pedal yakni pedal gas dan pedal rem. Hal ini agar kaki kiri terbisa bebas menginjak pedal, yang bertujuan untuk menghidari resiko terjadi kesalahan menginjak rem saat rpm mobil Anda dalam keadaan naik.membiasakan diri menginjak rem setiap kali akan mengganti transmisi, agar saat Anda sedang mengganti transmisi, mobil tidak akan berjalan dengan sendirinya. Hal ini merupakan masalah yang sering terjadi dikalangan pengendara mobil matic.

Pemakaian  untuk posisi N :
Pada posisi ini mobil dalam keadaan netral, pada posisi mesin hidup maka tidak akan bergerak/jalan jika digas, tetapi pada posisi mesin mati mobil ini dapat didorong ( biasanya saat parkir di tempat umum dan penjaga parkir tidak membolehkan untuk direm tangan ), pada posisi ini kunci kontak tidak dapat dicabut keciali tombol shif lock ditekan.

Pemakaian  untuk posisi P :
Pada posisi ini mobil tidak dapat bergerak baik pada posisi mesin mati ataupun mesin hidup, pada posisi ini kunci kontak bisa dicabut tampa menekan tombol shift lock.

Pemakaian  untuk posisi R :
Pada aposisi ini digunanakan untuk mundur.

Perawatan matik, untuk mobil matik mengunakan oli kusus matik pada transmisinya, jenis olinya pun berbeda dengan oli transmisi manual, jika oli matik disarankan pengantian setelah pemakaian 100.000km, dan untuk pengantianya pun harus mengunakan alat seperti alat yang digunakan untuk transfusi darah manusia, biasanya alat tersebut sudah ada di bengkel resmi atau bengkel besar lainya ( karena harga alat tersebut tergolong mahal )

Demikian semoga dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar